Sebuah Jendela

Sebuah jendela yang menguak sebentuk dunia yang mampu kita ciptakan... Sebentuk dunia yang menyajikan segala hal indah yang kita inginkan. Sebentuk dunia yang membuat kita menjadi pencipta tanpa batas mewujudkan apa saja yang terlintas dalam pikiran kita. Sebuah dunia yang hanya kita sendiri yang mengetahuinya.. namun sebuah dunia juga yang menenggakkan bir dalam jiwa kita... memabukkan hingga terkadang kita terhanyut terlalu dalam.
Mimpi....
Ya. Dunia itu adalah mimpi. Rekayasa benggala yang terancang dalam setiap otak manusia.. siapa yang tak punya mimpi? Siapa yang tak bisa bermimpi? Surga dunia yang menyajikan kenikmatan yang mampu kita ciptakan dalam sekejap, kapanpun, dan dimanapun napas mengayuh.
Mimpi-mimpi liar yang melejit disela realitas kehidupan terkadang begitu indah, nakal, menggelikan,menjijikkan,aneh, tak masuk akal, spektakuler, hingga hanya gelengan kepala yang mampu menjawabnya.
Tiada heran,, jika sel yang bernaung dalam kepalaku mampu mencipta mimpi-mimpi yang berlonjak-lonjak riang, begitu liar dan gila,,,
“Aku ingin mempunyai energi spektakuler dimana dengan energiku aku bisa menumbuhkan pohon rindang dalam sekejap, dan aku bisa terbang bebas keangkasa untuk menutupi lapisan ozon yang berlobang dengan energiku hingga global warming tak terjadi lagi.....”
Ya. Mungkin sangat menyenangkan jika aku mempunyai kekuatan seperti itu... yang dapat kubayangkan adalah dunia yang mendadak berselimut hijau,, kicauan burung riang disela semesta umat dibumi yang menggelar pesta. sebuah kabar gembira bagi seluruh umat,,, monster Global Warming dapat ditakhlukan. Mereka akan mengira,, “Inikah Bumi yang menjelma surga?”
***
dan mimpi liarku yang lain adalah.... “Aku ingin menciptakan ekstasi kebaikan. Dimana melakukan kebaikan dan kejujuran adalah penawar sakaw yang selalu menggerogoti jantung dan ulu hatinya,,”
Apa lagi yang terancang dalam otakku ini.. terlalu imaginer,, namun yeaah... itulah kekuatan dari mimpi. tiada aturan undang-undang yang memusingkan,, yang ada hanyalah kebebasan tiada bertepi. karena dalam sebuah jendela mimpi,, kita adalah Raja sepanjang benggala.