Sabtu, 10 Maret 2012

Sajak Musim Semi

Dalam lembaran-lembaran usang dunia,,
si putih dara datang berpulang,,
membawa kabar dari istana surga.

Setara gemulai tarian bayu,,
disela putihnya salju,,
tiupan symphoni membangkitkan jiwa,,
yang dulu mati,,
kini bersemi kembali.

Sepasang kupu cinta bertaut mesra,,
sang kumbang mengecup sakura dengan manja,,
dan siluet asmara berpendar,,
pada kaca benggala,,
menghipnotisnya,,
dalam sajak mula cinta,,
yang masih ranum terbingkai,,
oleh kuncup kerinduan.

Benggala termenung menahan,,
gelora cinta yang membara,,
sepelan sentuhan kasih,,
ia merentang jiwa.

Sajak musim semi,,
menabur asmara,,
pianika jiwa menjalin cinta,,
sejuta peri bunga melepas hasratnya,,
dan pangeran cahaya kembali bersabda. . .
" Meski nanti jiwaku berpulang pada istana cinta,,
namun dewi malam kan setia membingkai sajak kerinduan..."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar