Cambukan ini begitu nyeri.
Dan hanya bisa kurasa sendiri.
Mendesak paksa, jiwa raga.
Membangkitkan jiwa amara.
Namun
menghempas raga tak berdaya.
Bibirku hanya diam
membisu tanpa kata.
♥
Hanya air mata yang mampu kutaruhkan kini.
Membasuh luka laksana garam
dengan jilatan apinya.
Pedih
Perih.
Hingga Jiwa seakan teremas olehnya.
,,
aku laksana pungguk yang terpanggang
dengan samurai menusuk hatiku.
Merobeknya.
Meremuknya.
Hingga menjeritpun aku tak kuasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar